Selasa, 23 September 2014

Ikan Sema Masak Bambu Khas Pagaralam




Menu di Pagaralam yang paling saya suka adalah ‘Ikan Sema Masak Bambu’. Sebuah masakan khas Pagaralam yang rasanya dahsyat … Bumbunya terdiri dari cabe merah, bawang putih, laos, kunyit, jahe, sereh dan kemiri yang digerus halus, lantas diberi tomat ceri dan daun salam.
Setelah di oles bumbu, ikan langsung dibungkus dengan daun pisang dan dibiarkan selama 10 menit, baru kemudian dimasukkan dalam bambu (ini masakan tradisional dari jaman baheula dimana saat itu belum ada yang namanya panci, jadi kalau mau masak yang kuah kuah ya pakai bambu. Bambunya bambu muda, karena bambu muda akan menghasilkan rasa manis dan aroma yang harum khas.
Seperti cara kerja panci yang musti di tutup ketika merebus, bambu juga perlu di tutup supaya masakan lebih cepat matang dan aromanya lebih tajem. Cara nutupnya? dengan di ‘ganjel’ sama daun pisang yang dilipat lipat lalu dimasukkan ke dalam bambu.
Setelah itu langsung deh dibakar. Selama di bakar juga perlu sering diputar supaya matangnya lebih merata dan yahui … dibakarnya sekitar 20 menitan. Oya, selain ikan, kami juga membuat Ayam masak Bambu.
Resepnya sama, cuma tanpa kemiri dan untuk bumbu ayam, semua bahan tidak usah di gerus, cukup di iris tipis saja. Setelah itu ayam kampung mentah yang sudah dibersihkan langsung dimasukkan ke bambu beserta dengan bumbu bumbunya dan kemudian ditambahkan air dan garam secukupnya. Untuk ayam, karena dagingnya lebih keras dibanding ikan, maka membutuhkan waktu pembakaran yang lebih lama, yakni 40 menit.
Oya warga Pagaralam asli sendiri biasa menyebut diri mereka warga basemah. Nah mereka memiliki tradisi yang disebut Pantauan, yaitu sebuah acara makan makan besar dengan mengundang para tetangga untuk menyambut tamu yang datang ke rumahnya (hehehe tentu tamunya adalah saya). Jadi pengen seneng heheee … lauknya? ya ini Ikan dan Ayam Masak Bambu dan beberapa lauk lainnya.
Oke, sekarang waktunya mencicip masakan yang sudah di masak selama 1/2 hari tadi nih, Ikan dan Ayam Masak Bambu. Waaaaah, ya ampuuuun, bumbunya luar biasa. Segarnya terasa begitu alami. Sehingga dimakan kuahnya aja gak usah pakai ikan atau pun ayam, rasanya sudah nendang banget.
Hanya satu gangguan ketika memakan menu ini, Ikan Sema durinya banyak banget heheheee … tapi dagingnya emang ruar biasa, lembut dan yaa karena ikannya emang baru nangkap beberapa menit sebelum di masak, rasanya masih seger banget. slruuup …
Oya, tapi untuk menikmati menu khas Pagaralam ini, terdapat 2 berita, baik dan buruk. Oke yang buruknya dulu ya. Karena menu ini memang menu tradisional banget yang biasanya hanya untuk menu rumahan ketika ada acara kumpul kumpul, maka sudah mubeng mubeng (muter muter) Pagaralam saya nggak ketemu sama menu yang sangat lezat ini.
Nggak tau emang gak ada yang jual atau saya aja yang gak tau tempatnya??? hehehe tapi waktu saya tanya sama teman di Pagaralam, “Um, gak ada yang jual sih, kamu pengen? ya sudah nanti dibuatin sekalian buat acara pantauan” . Akhirnya terjadilah acara pantauan yang tadi sudah saya cerita itu.
Kabar baiknya. Memang sih nggak ada yang jual, tapi hampir 70% warga Pagaralam (menurut teman saya) mampu memasak Ikan dan Ayam masak Bambu. Jadi, bisa minta tolong buatin teman, warga atau pesen sehari sebelumnya sama rumah makan. Hm … jadi pengen ke Pagaralam nih … kangen sama Masak Bambunya heheheee ….
- See more at: http://wisataseru.com/2010/03/nikmatnya-ikan-sema-masak-bambu-khas-pagaralam/#sthash.ZFj1MdwY.dpuf

 Gunung Dempo



Gunung Dempo Berdiri 3195 meter di atas permukaan laut, Gunung Dempo adalah gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Bersama dengan Gunung Marapi di pulau Sumatera, Gunung Dempo adalah puncak tertinggi di pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang pulau Sumatera. Setelah menyeruput secangkir teh manis hangat di pagi hari, mendengarkan kicauan burung di pohon-pohon dan menyaksikan matahari perlahan terbit di cakrawala, adalah pagi dan awal yang sempurna untuk mendaki ke puncak Gunung Dempo.
Terletak diperbatasan antara propinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di pantai barat Sumatera, Gunung Dempo terletak di Kabupaten Pagar Alam. Seperti namanya Pagar Alam yang berarti pagar alam, nyatanya seluruhnya tempat ini dikelilingi perbukitan dan pegunungan. Butuh sekitar 7 jam mengemudi untuk mencapai Pagar Alam dariPalembang dan 15 kilometer dari pusat kota Pagar Alam ke Gunung Dempo. Perjalanan menuju gunung ini tidak akan membosankan, karena Anda akan dimanjakan dengan pemandangan tebing dan lembah yang fantastis dalam nuansa udara yang sejuk. Sebuah perkebunan teh luas akan menyapa Anda ketika Gunung Dempo tepat di depan mata.
photo by : Silverado yoenoes
Setelah logistik Anda dimuat, tenda dan kantong tidur siap, hal berikutnya yang Anda lakukan adalah menempuh jalan menantang. Dengan ransel yang berat akan mengantar langkah pertama Anda melalui perkebunan teh yang luas. Berjalanlah terus ke depan tanaman teh yang hijau akan digantikan oleh semak-semak liar dan jalan mulai mendaki. Di antara para pendaki gunung, Gunung Dempo dikenal memiliki jalur menantang dengan lereng berliku-liku telah membuat Gunung Dempo menjadi favorit di antara para pendaki. Menegak segarnya air gunung, mendengar kicau burung dan suara hewan lainnya. Berhentilah sejenak untuk mengistirahatkan kaki dan punggung Anda sambil menikmati suasanya alam dan udara yang segar merupakan pengalaman yang tidak terlupakan.

Tidak ada yang bisa menandingi sensasi nikmatnya keberhasilan mencapai puncak gunung. Pendakian yang melelahkan akan terbayar dengan pemandangan yang luar biasa indahnya ditemani luasnya cakrawala di kejauhan. Pengalaman ini merupakan pengalaman yang tidak bisa dibayar dengan sejumlah uang. Anda akan menyaksikan kawah Gunung Dempo yang masih mengepul dan masih aktif. Suasana pemadangan yang Anda abadikan di kamera Anda merupakan piala atas keberhasilan Anda mencapai puncak.
Selain pemadangan gunung yang menantang ini, sisa-sisa budaya prasejarah juga dapat ditemukan di daerah tersebut. Ukiran batu dalam bentuk manusia, hewan dan lainnya tersebar di sepanjang lereng Gunung Dempo. Di dalam Pagar Alam juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai barang lokal seperti teh, kopi, buah-buahan, dan lainnya yang layak untuk Anda kunjungi.

Kubur Batu Tanjung Aro, Pagar Alam


Di situs Tanjung Aro ini kubur batu berjumlah 2 buah dan letaknya berdampingan dengan bentuk dan ukurannya hampir sama. Kubur batu terbuat dari susunan lempengan batu membentuk sebuah ruang atau bilik dan terletak di bawah permukaan tanah, bilik tersebut memiliki ukuran a) lebar 1,33 m, panjang 1,74 m, tinggi 1,57 m dan b) lebar 0,70 m, panjang 0,85 m, tinggi 0,90 m.  Lempengan batu tersebut disusun menjadi sebuah dinding ruang dan atap. Di dalamnya sendiri selain ada ruang menyerupai kamar juga terdapat ruangan yang lebih kecil berada di bagian ujung dinding yang berhadapan dengan pintu masuk. Sedangkan lantai yang ada di dalam ruangan tersusun atas lempengan-lempengan batu kecil yang berfungsi sebagai ubin.
Pada masa prasejarah ketika kebudayaan megalitik berkembang bahwa kubur batu merupakan salah satu dari jenis peninggalan batu-batu besar (megalit). Sedangkan sesuai dengan namanya fungsi dari kubur batu sendiri sebagai tempat penguburan (stonecists) bagi orang-orang yang dihormati di lingkungan masyarakat yang hidup pada masa megalit. Kubur batu ini sudah dilakukan pengamanan dengan cara diberi pagar keliling yang terbuat dari kayu dengan ukuran panjang 5,50 meter dan lebar 5 meter. Sedang bagian atas di beri cungkup seng dengan tiang penyangga dari kayu dan pondasi semen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar